Rabu, 29 April 2009

FLU BABI (Serem)


Maraknya isu penyakit flu babi yang menewaskan lebih dari 100 orang di Meksiko, ternyata masih belum disadari sejumlah dinas pertanian. Seperti di Mojokerto, Jawa Timur, Dinas Pertanian setempat masih belum mengetahui bagaimana bahaya virus mematikan ini.

Kepala Seksi Peternakan, Dinas Pertanian Kota Mojokerto Sunarto mengungkapkan, sejauh ini pihaknya masih belum mengetahui jenis, dan model penyebaran virus ini. Pihaknya juga mengaku belum mendapat petunjuk sekaligus antisipasi bahaya flu babi, dari institusi di atasnya.

Lantaran ketidaktahuannya itu, dia juga kesulitan untuk melakukan pengujian terhadap babi yang ada di wilayahnya. Menurutnya, rapid test untuk flu babi ini juga masih belum dimiliki. "Kami tidak bisa mendeteksi. Alat ujinya saja kami masih belum punya," kata Sunarto di kantornya, Senin (27/4/2009).

Dia sendiri masih ragu, apakah metode pengujian flu babi ini sama dengan pengujian flu burung. Termasuk apakah rapid test flu burung bisa diujikan terhadap babi. "Itu juga kami masih belum paham. Ini masih ada staf yang mengukuti pelatihan. Kita juga menunggu mereka pulang," katanya.

Sembari menunggu teknis pengujian flu babi, dia mengaku akan melakukan penyemprotan desinfektan di sejumlah rumah penmotongan hewan (RPH). Langkah ini dinilai akan meminimalisir penyebaran virus ini. "Mungkin itu dulu yang bisa kami lakukan. Kita masih menunggu petunjuknya," tukas dia.

Selain menyemprotkan desinfektan, pihaknya juga akan mengimbau para pengelola RPH untuk menjaga kebersihan. Karena kebersihan menjadi faktor penting untuk mencegah segala virus. "Jika masyarakat mengetahui ada babi yang terjangkit pilek, segera laporkan," pintanya.(Www.Okezone.com)

Pada umumnya, gejala infeksi flu babi pada manusia mirip dengan flu biasa pada manusia. Yakni, demam yang muncul tiba-tiba, batuk, nyeri otot, sakit tenggorokan dan kelelahan yang berlebihan.Namun selain itu, virus flu babi bisa membuat penderita muntah-muntah dan diare.

0 komentar:

Posting Komentar